Perbedaan Antara Laki-laki Dengan Perempuan Beserta Alasan Mereka dalam Memilih Teman
Seorang laki-laki lebih gampang mendapatkan teman baru dari pada seorang perempuan. Namun, kebanyakan laki-laki jarang membina pertemanan yang khusus dengan teman laki-lakinya, berbeda dengan perempuan yang selalu mengharapkan hubungan khusus jika sudah merasa sangat dekat dengan teman perempuannya. Teman khusus yang dimaksudkan di atas, yakni hubungan pertemanan yang sangat dekat, dengan saling mendengarkan dan juga menceritakan masalah pribadi mereka masing-masing.
Laki-laki, selalu saja mendapatkan kesan lebih kuat dibandingkan perempuan. Mereka dianggap lebih tegar dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi di dalam kehidupan mereka. Berbeda dengan perempuan, banyak yang mengatakan, perempuan lemah, terlalu sensitive, terlalu pemikir, dan juga terlalu banyak memikirkan hal-hal yang kurang penting. Namun, semua itu merupakan suatu kelebihan dan juga kekurangan yang wajar terjadi pada setiap manusia.
Dari segi fisik, terlihat bahwa laki-laki memang memiliki tubuh yang lebih kekar dari perempuan. Perempuan memiliki lekuk-lekuk pada tubuhnya yang menjadikan mereka terlihat lebih anggun dari seorang laki-laki. Cara mereka berbicara, berjalan, bahkan memperlakukan seseorang dapat menunjukkan perbedaan kepribadian antara seorang laki-laki dan perempuan.
Banyak masalah-masalah yang terjadi pada laki-laki dan perempuan karena perbedaan pribadi yang mereka miliki. Seperti, cara mereka memilih teman, keinginan untuk berkomitmen, keinginan untuk melakukan seks, kesenangan terhadap sesuatu, hobi, kebiasan yang sering dilakukan dan masih banyak lainnya.
Dalam buku psikologi yang membahas mengenai sumber pikiran dan kepribadian menyebutkan bahwa perbedaan pada perempuan dan laki-laki, berdasarkan hasil penelitian lewat kerja otak mereka yakni, otak perempuan rata-rata memiliki 11% lebih banyak sel di daerah korteks yang berkaitan dengan pemrosesan informasi auditif. Bahkan, semua perempuan memiliki sel-sel ini lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki (Witelson, Glazer & Kigar, 1944). Perbedaan jenis kelamin, ternyata berkaitan dengan lateralis untuk beberapa jenis tugas, khususnya yang melibatkan bahasa, tampaknya pria lebih banyak melibatkan salah satu sisi otak, sementara wanita melibatkan kedua sisinya itulah alasan mengapa kebanyakan perempuan bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.
Karena banyaknya perbedaan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan, maka dilakukan sebuah wawancara kepada tiga responden terpilih.
Responden I
Nama : Nb
TTL : Jakarta, 15 agustus 1991
Pekerjaan : Mahasiswa
Karakter : Periang
Umur :18 tahun
Nb berteman dengan siapa saja, tanpa membeda-bedakan status apapun. Ia mempunyai empat orang sahabat perempuan yang sudah sangat dekat sejak dia masih SMP (sekolah menengah pertama). Walaupun ketika SMA (sekolah menengah atas) sekolahnya berbeda-beda, dan banyak menemukan teman-teman baru lagi yang juga dekat, namun tetap baginya sahabatnya adalah empat orang teman SMP-nya. Mereka semua sudah saling menganggap sebagai keluarga antara satu sama. Bagi Nb, mempunyai teman perempuan ataupun laki-laki, keduanya menguntungkan. Namun, kelebihan lain mempunyai teman perempuan, mereka lebih bisa menunjukan perhatiannya sebagai teman dibandingkan laki-laki.
Responden II
Nama : By
TTL : Jakarta, 30 desember 1991
Pekerjaan : Mahasiswa
Karakter : Periang
Umur : 17 tahun
Menurutnya, mempunyai teman atau sahabat perempuan lebih menyenangkan karena dapat mengerti perasaannya ketika dia sedang merasakan kesedihan, marah, ataupun senang. Ia mempunyai seorang sahabat perempuan yang sudah bersahabat dengannya ketika ia duduk di bangku SD (sekolah dasar). Namun, ia bukan merupakan orang yang memilih-milih teman berdasarkan suatu alasan. Ia berteman dengan siapa saja, tetapi ia tidak pernah menceritakan masalah pribadinya kepada teman-temannya itu. Jika menyangkut masalah pribadi, ia akan langsung menceritakannya kepada sahabat perempuannya. Ia tidak menyukai pertemanan secara berkelompok atau biasa disebut geng, karena ia senang menjalin pertemanan dengan siapa saja.
Responden III
Nama : Rn
TTL : Jakarta, 12 april 1989
Pekerjaan : Mahasiswa
Karakter : Pendiam
Umur : 20 tahun
Rn senang berteman dengan laki-laki. Karena menurutnya, laki-laki lebih bisa menyimpan rahasia dengan baik daripada seorang wanita. Ia tidak memiliki geng karena ia suka berteman dengan siapa saja. Ia bersahabat dengan seorang laki-laki semenjak ia masih SMA (sekolah menengah atas).
Dari hasil wawancara terhadap 3 orang responden tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai alasan yang berbeda-beda ketika memutuskan untuk memilih seseorang untuk menjadi sahabatnya. Mereka bertiga tidak menyukai pertemanan secara berkelompok atau yang biasa disebut geng, karena menurut mereka dengan seperti itu terlihat jadi seperti membatasi ruang gerak mereka ataupun orang lain untuk menjalin pertemanan.
Daftar Pustaka
· Carol Wade & Carol tavris (2007). Psikologi, edisi ke-9. Jakarta : Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar