Senin, 10 Oktober 2011

MATERI 4


Manusia dan Keindahan

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan juga ciri dari manusia, hewan, tumbuhan, objek, tempat, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi berupa kesenangan yang bermakna atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah kecantikan yang ideal, adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman keindahan sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini merupakan pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder yang artinya keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
Yunani klasik menyebutkan kata benda keindahan dengan kata κάλλος, kallos. Kata sifat untuk indah dengan sebutan καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine, ὡραῖος, hōraios. Dan kata sifat etimologis ὥρα, hora, yang berarti jam (berada di jam atau waktu yang sepatutnya).

Keelokan Pada Manusia

Wanita yang elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.



Daftar Pustaka
* http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan (diakses pada tanggal 10 oktober 2011)

MATERI 3


MANUSIA DAN CINTA KASIH

Menurut Pearson (1983, dalam Sarwono Dkk, 2009), manusia adalah makhluk sosial. Artinya, sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat menjalani hubungan sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain, mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membantuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Dengan ini, kita sebagai manusia melakukan hubungan interpersonal ketika mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain. Hubungan interpersonal sendiri artinya adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Cinta, menurut Izard (dalam strongman, 1998) dapat mendatangkan segala jenis emosi, baik yang menyenangkan maupun menyakitkan. Dalam teori Stenberg, cinta memiliki tiga dimensi, yakni hasrat (passion), keintiman (intimacy), dan komitmen/keputusan (commitment/decision).

* Hasrat
Hasrat menekankan kepada intensnya perasaan serta perasaan (keterbangkitan) yang muncul dari daya tarik fisik dan daya tarik seksual. Pada jenis cinta ini, seseorang memiliki ketertarikan fisik secara nyata, selalu memikirkan orang yang disukainya/dicintainya sepanjang waktu, melakukan kontak mata secara intens setiap bertemu, mengalami perasaan yang indah, mengagumi dan terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat, mengalami perasaan sejahtera, ingin selalu bersama pasangan yang dicintai, memiliki energi yang besar untuk melakukan sesuatu demi pasangan mereka, merasakan adanya kesamaan dalam banyak hal, serta merasa sangat bahagia
  
* Keintiman
Tertuju kepada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai tahap keintiman emosional jika kedua pihak saling mengerti, terbuka, dan saling mendukung, serta bisa berbicara apapun tanpa merasa takut ditolak. Mereka mampu saling memaafkan dan menerima, khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan
* Komitmen/keputusan
Seseorang yang telah mencapai tahap ini, ialah seseorang yang sudah berkeputusan untuk tetap bersama dengan seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen dapat bermakna mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga hubungan tetap langgeng, melindungi hubungan tersebut dari bahaya, serta memperbaiki hubungan bils sedang berada dalam keadaan kritis

Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan perasaan sayang, perasaan cinta ataupun perasaan suka terhadap seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga, kasih sayang merupakan kunci kebahagian. Kasih sayang tumbuh dari rasa cinta. Dalam kasih sayang, secara tidak sadar dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka antara keduanya. Sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur dari kasih sayang itu hilang, maka hubungan rumah tangga tidak akan berjalan dengan baik.


Daftar Pustaka
* Sarwono, Sarlito & Eko Meinarno. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
* Ellysa. Materi Ilmu Budaya Dasar

MATERI 2

Ilmu Budaya Dasar dan Kesusastraan

            Secara sederhana, ilmu budaya dasar merupakan sebuah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum mengenai konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan juga kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar (IBD) pertama kali dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah dari basic humanitiesm yang berasal dari bahasa Inggris yakni "the Humanities". Istilah humanities itu sendiri juga berasal dari bahasa latin humnus yang berarti manusia, berbudaya dan halus.
            Dengan mempelajari hal tersebut, diharapkan seseorang bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan juga lebih halus dalam bersikap. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
            Disamping mempelajari ilmu tersebut, seseorang juga diharapkan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan juga lebih halus. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar seorang manusia dapat menjadi manusia yang berbudaya, mereka mempelajari ilmu the humanities (nilai-nilai manusia sebagai manusia berbudaya) dan juga tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Pengelompokan ilmu pengetahuan budaya menurut Prof Dr. Harsya Bachtiar :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural sience), yakni ilmu-ilmu yang bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta. Dalam proses pengkajiannya, digunakan metode ilmiah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan tersebut, lalu dibuatlah sebuah analilsis untuk menentukan kualitasnya
2. Ilmu-ilmu sosial (social science), yakni ilmu-ilmu yang bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan, dalam hubungan antar sesama manusia. Dikaji dengan menggunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah, dengan hasil penelitian yang hanya mendekati kebenaran yang dikarenakan, hubungan antar sesama manusia dapat berubah dari waktu ke waktu.
3. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini, digunakan metode pengungkapan dengan memberi arti pada setiap peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakupdisiplin seni dan filsafat. Keahlian tersebut, juga dibagi ke dalam beberapa bidang keahlian lain seperti seni tari, seni rupa. seni musik, dll.
Ilmu budaya dasar sendiri (basic humanities) merupakan sebuah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar, memiliki perbedaan dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya, mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Sedangkan ilmu budaya dasar, bukanlah ilmu tentang budaya melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.



Daftar Pustaka :
http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/, diakses pada tanggal 24 september 2011

Minggu, 09 Oktober 2011

MATERI 1



Text Box: Materi 1Manusia dan Kebudayaan

A. Pengertian Manusia

            Manusia memiliki pengertian yang berbeda-beda dari segi biologis, rohani/agama, dan antropologi, sejarah ataupun secara campuran.
a. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens yakni spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan sebuah otak yang berkemampuan tinggi
b. Dalam kerohanian/agama, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi, di mana dalam agama dimengerti tentang hubungannya dengan kekuatan ketuhanan dengan makhluk hidup
c. Dalam antropologi, manusia dipelajari melalui fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
d. Dalam sejarah, manusia dikelompokan berdasarkan ras beserta variasi-variasi yang ada

B. Budaya
            Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yakni buddhayah, yaitu merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
            Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin colere, yakni mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

I. Definisi budaya
            Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia, sehingga banyak orang yang cenderung menganggap bahwa budaya diwariskan secara genetis.
            Budaya merupakan suatu pola menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Aspek budaya tidak sedikit juga menentukan perilaku manusia dalam berkomunikasi.

II. Pengertian Kebudayaan
            Pengertian kebudayaan menurut para ahli :
·      Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (Cultural-Determinism)
·      Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (Superorganic)
·      Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat
·      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
·      Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
C. Manusia dan kebudayaan
            Sebagai makhluk sosial yang hidup berkumpul dan menetap, tentunya manusia kerap mengadakan interaksi terhadap sesamanya. Selain berinteraksi antar sesamanya, tentunya juga manusia berinteraksi terhadap lingkungan dimana ia tinggal dan juga alam semesta. Di dalam interaksi yang dilakukan secara terus menerus tersebut dapat menimbulkan suatu hal atau kebiasaan dalam lingkungan masyarakat yang berulang-ulang dan menjadi kebiasaan yang pada akhirnya diturunkan kepada masyarakat selanjutnya. Inilah yang kerap disebut sebagai kebudayaan.
            Namun, jika kita mengamati seluruh kelompok manusia di muka bumi ini, banyak sekali perbedaan corak kebudayaan. Hal tersebut terjadi karena setiap kawasan bangsa atau negara memiliki pebedaan faktor alam, iklim, manusia, dan juga faktor-faktor lainnya.
            Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemadi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
            Dari pengertian tersebut, mununjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi. Dan manusia harus bisa menyesuaikan pribadi mereka dengan kebudayaan yang ada.



Daftar pustaka
* Manusia dan kebudayaan (2010). Manusia dan Kebudayaan. Dari http://yurizone.wordpress.com/2010/04/02/manusia-dan-kebudayaan/, diakses pada tanggal 24 september 2011
* http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi, diakses pada tanggal 27 september 2011
* http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia, diakses pada tangga 27 september 2011
* http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan, diakses pada tanggal 24 september 2011