Selasa, 13 Desember 2011

MATERI 5

 MANUSIA DAN PENDERITAAN

Menurut Pearson (1983, dalam Sarwono Dkk, 2009), manusia adalah makhluk sosial. Artinya, sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat menjalani hubungan sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain, mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut.
Manusia sebagai makhluk sosial yang mengadakan berbagai macam interaksi dengan berbagai manusia, pastinya pernah mengalami suatu penderitaan yang menjadi beban di dalam hidupnya. Namun ada pula penderitaan yang dialami oleh manusia sejak mereka dilahirkan di dunia, seperti contoh seseorang yang dilahirkan ke dunia dalam keadaan cacat, ataupun kekurang sesuatu di dalam hidupnya, atau bahkan mungkin seorang anak yang hidup dan berkembang dewasa tanpa pernah bertemu dengan ibunya yang ketika itu meninggal karena melahirkannya.
Semua manusia pasti pernah mengalami penderitaan, namun sebagai seseorang yang memiliki kekuatan untuk bertahan, setiap manusia harus bisa berjuang melawan, menahan, ataupun menanggung segala kesulitan tersebut. Penderitaan juga memiliki sisi positifnya, yakni pada saat seseorang dapat melewati penderitaan yang mereka alami, maka pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan tersebut dapat menjadi tolak ukur agar manusia bisa lebih kuat dalam menghadapi rintangan selanjutnya, dan tentunya membuat seseorang tersebut bangkit.

Kekalutan Mental
Penderitaan batin pada manusia, di dalam ilmu psikologi sering disebut dengan kekalutan mental. Kekalutan mental meliputi gangguan-gangguan pada kejiwaan karena ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi dan menghadapi suatu permasalahan, sehingga yang bersangkutan dapat bertingkah laku secara kurang wajar. Beberapa gejala seseorang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering mengalami pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, cenderung mudah marah
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kuran sempurna
2. terjadinya konflik sosial budaya
3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang     berlebihan terhadap kehidupan sosial
Kekalutan mental juga memiliki sisi positif dan juga negatif. Sisi positifnya, yakni membuat seseorang jadi lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan menjadi lebih kuat untuk survive di dalam kehidupan. Sisi negatifnya, trauma yang dialami terlalu dipikirkan secara berlarut-larut, sehingga membuat orang tersebut mengalami frustasi. Beberapa bentuk frustasi :
1. agresi, merupakan tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang/institusi terhadap orang/institusi lain yang sejatinya disengaja (Berkowitz, 1993, 2001, dalam Feldman 2008, dalam Sarwono Dkk, 2009)
2. regresi, adalah kembali pada pola perilaku yang  primitive atau kekanak-kanakan
3. fiksasi, peletakkan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4. proyeksi, merupakan usaha melemparkan kepada orang lain bahwa seolah-olah orang lain yang mempunyai perasaan atau sikap negatif terhadap dirinya
5. narsisme, adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain

Daftar Pustaka
* Ellysa. Materi Ilmu Budaya Dasar
* Sarwono, Sarlito & Eko Meinarno. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar