Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
Brammer & Shostrom (1977)
mengemukakan perbedaan konseling dan psikoterapi bahwa:
·
Konseling ditandai
dengan adanya terminologi seperti: “educational, vocational, supportive,
situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time danshort-time”.
·
Psikoterapi ditandai
dengan: “supportive(dalam keadaan krisis), reconstructive, depth
emphasis, analytical, focus on the past, neurotic and other severe emotional
problem and long-term”.
Perbedaan konseling dan psikoterapi
disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson
dan Rudolph (1983), sebagai berikut:
KONSELING UNTUK
|
PSIKOTERAPI UNTUK
|
1. Klien
|
1. Pasien
|
2. Gangguan yang kurang serius
|
2. Gangguan yang serius
|
3. Masalah: Jabatan, Pendidikan,
dsb
|
3. Masalah kepribadian dan
pengambilan keputusan
|
4. Berhubungan dengan pencegahan
|
4. Berhubungan dengan penyembuhan
|
5. Lingkungan pendidikan dan non
medis
|
5. Lingkungan medis
|
6. Berhubungan dengan kesadaran
|
6. Berhubungan dengan ketidaksadaran
|
7. Metode pendidikan
|
7. Metode penyembuhan
|
Konseling
|
Psikoterapi
|
intensif
|
intensif
|
preventif
|
Kuratif / reapartif
|
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
|
Fokus : remedial
|
Setting : sekolah, industri, social work,
|
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
|
Jumlah intervensi <
|
Jumlah intervensi >
|
Supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan “normal”/masalah ringan
|
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Daftar
Pustaka:
Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling
dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT
Raja Grafindo
Zulkaida,
Anita. Handout Psikoterapi. Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar