MITOS TENTANG DANAU TOBA
Di Sumatera Utara terdapat danau yang sangat besar dan ditengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau. Danau itu bernama Danau Toba, sedangkan pulau ditengahnya dinamakan Pulau Samosir. Konon katanya, berdasarkan mitos yang beredar danau tersebut berasal dari kutukan dewa.
Pada tahun 1939, Reinout Willem van Bemmelen seorang geologis Belanda yang lahir di Jakarta 14 April 1904, mengemukakan teorinya tentang sejarah terbentuknya Danau Toba. Teori van Bemmelen menyatakan bahwa Danau Toba terbentuk dari letusan gunung berapi 74.000 tahun yang lalu.
Awalnya teori van Bemmelen menjadi sebuah kontroversi namun hal ini pulalah yang mengundang minat ratusan geolog dunia untuk terjun dan meneliti langsung sejarah terbentuknya Danau Toba.
Setelah penilitian yang dilakukan oleh beberapa geolog, ternyata teori van Bemmelen benar dan sesuai dengan bukti-bukti geologi. Disekitar Danau Toba ditemukan lapisan ignimbrite yang menutupi batuan. Lapisan tersebut merupakan batuan vulkanik berbentuk debu dan batuan vulkanik lainnya yang mengandung senyawa feldspar-kuarsa. Senyawa ini hanya bisa dihasilkan oleh gunung berapi.
Selain itu, para ahli terkejut ketika menemukan fakta bahwa gunung berapi purba yang disebut van Bemmelen ternyata sangat besar. Gunung berapi purba ini merupakan gunung berapi raksasa, istilah geologinya supervolcano.
Letusan megakolosal Tumor batak diperkirakan memuntahkan bahan-bahan vulkanik sebanyak 2.800 km3 dan tertiup ke arah barat. Debu vulkanik yang terbawa angin ini menutupi hampir separuh bumi. Terbentang dari tanah batak hingga ke Cina dan sampai ke Afrika Selatan. Menurut bukti DNA dari tulang belulang manusia yang ditemukan berada dibawah debu vulkanik Tumor Batak di India, letusan ini mengakibatkan suhu bumi turun drastis dan para ahli memperkirakan 60% populasi manusia menjadi korban. Lebih dari separuh umat manusia saat itu tewas akibat letusan ini.
Ternyata penyebaran debu vulkanik ini mencapai Kutub Utara (WIkipedia, 20). Hal ini tentunya menjadi gambaran tambahan, betapa dahsyatnya letusan gunung berapi Tumor Batak kala itu.
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali:
* Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea
* Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat
* Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano biasa rata-rata kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolcano dapat mencapai puluhan kilometer.
Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.
Wajarlah kiranya jika para ahli memperkirakan puluhan juta manusia yang ada di masa 74.000 tahun yang lalu tewas karena ledakannya. Dan menurut teori Toba Catastrophe ledakan ini mengakibatkan terjadinya migrasi manusia besar-besaran dan menimbulkan perubahan drastis genetika pada ras-ras Homo Sapiens.
Setelah letusan hebat itu, terbentuklah kaldera yang kemudian terisi air. Itulah Danau Toba yang kita kenal saat ini. Dan pulau samosir muncul akibat tekanan magma yang tertahan. Pengisian dapur magma yang terjadi hingga saat ini secara perlahan mengangkat Pulau Samosir.
Sumber:
http://legendakita.wordpress.com/2007/11/02/asal-usul-danau-toba/ (diakses pada tanggal 17 maret 2012 pukul 21.09)
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba (diakses pada tanggal 17 maret 2012 pukul 21.12)
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba (diakses pada tanggal 17 maret 2012 pukul 21.12)